A.
Pengertian
Karir
Karir adalah semua jabatan atau
pekerjaan yang pernah dijalankan oleh seseorang dalam masa kerjanya.
B. Pertimbangan Pemilihan Kerja
Dalam kaitan ini
ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain :
1. Nama dan
Reputasi Perusahaan
Nama perusahaan akan mempengaruhi
kemantapan semangat kerja. Bila nama perusahaan/reputasinya baik biasanya karyawan
akan bangga dan tumbuh semangatkerja. Tetapi bila reputasi perusahaan kurang
baik, kita malu dan
kurang bersemangat bekerja.
2. Tipe
Pekerjaan
Tipe pekerjaan menyangkut bagaimana
jenis/bentuk pekerjaan
yang dilakukan, mulai dari berat/ringannnya pekerjaan, status
pekerjaan, kondisi kerja, sederhana/rumitnya pekerjaan, sampai kepada upah yang
kecil/besar
3. Kondisi
Tempat Kerja
Kondisi tempat kerja berpengaruh pada semangat dan gairah kerja.
Meliputi: lingkungan yang bersih, udara bersih, penerangan, tidak bising, lay out,
pewarnaan ruangan.
4. Rekan
Kerja
Apabila orang-orang yang ada dilingkungan kerja
merupakan teman kerja yang kompak, ramah tamah dan menyenangkan akan
menyebabkan rasa betah, senang dan bahagia dalam bekerja.
5. Kesempatan
Berkarir
Adanya kesempatan meniti karir/naik pangkat dalam bekerja akan
menambah semangat dalam bekerja.
C.
Kuadran Kewirausahaan
Penjelasan :
E: Employee
S: Self Employed
B: Business Owner
I : Investor
E dan
S termasuk quadrant kiri
B dan I termasuk quadrant kanan
1.
Employee (pegawai atau buruh)
Adalah
orang yang mendapatkan uang dengan cara bekerja kepada orang lain, atau suatu
sistem bisnis yang merupakan milik orang lain, atau kepada organisasi milik
orang lain. Employee menjual waktu dan kemampuannya untuk memberikan added
value kepada bisnis atau organisasi orang lain. Employee bisa saja seorang
office boy, seorang salesman, seorang supervisor, seorang manager, presiden
direktur perusahaan, PNS, bahkan presiden negara ini adalah seorang
Employee. Ciri khas seorang employee adalah dia akan digaji berdasarkan
waktu dan kemampuan yang diberikan, dan menerima gaji rutin bulanan atau
periodik dengan jumlah tertentu dari orang lain, perusahaan, organisasi, atau
bahkan dari negara.
Seorang employee bisa sukses atau bisa juga dipecat.
Seorang employee, tidak akan memperoleh gaji apabila dia tidak bekerja. Setiap
saat siap menerima kemarahan atasan atas performance kerja yang tidak baik.
Menerima gaji bulanan yang jumlahnya tertentu, atau bahkan seringkali merasa
kurang, tetapi tidak memiliki daya kemampuan untuk menaikkan gajinya sendiri.
Sering berharap-harap cemas, mendapatkan kenaikan gaji suatu saat, dan berusaha
bekerja dengan lebih keras untuk mendapat penilaian baik atas kinerjanya,
dengan harapan akan dipromosikan dan dengan cara itu akan mendapatkan kenaikan
gaji. Seorang employee memiliki atasan yang harus diikuti perintahnya dan
menjaga hubungan baik dengan atasan tersebut agar tidak kehilangan pekerjaan.
2.
Self Employed (bekerja sendiri)
Termasuk dalam self employed adalah
orang-orang yang bekerja mandiri atau lepas. Biasanya mereka adalah seorang
profesional yang memiliki keahlian tertentu. Ciri khas dari self employed
adalah dia jalankan sendiri, dia lakukan sendiri, dan pemasukan dia terima
sendiri. Contoh self employed adalah seorang dokter praktek di klinik sendiri,
pengacara yang membuka biro sendiri, tukang cukur rambut pinggir jalan,
pedagang asongan, calo angkot, penulis lepas, dan lain-lain. Mereka mendapatkan
uang atas jual jasa dan tenaga mereka sendiri secara personal. Tetapi mereka
tidak akan mendapatkan penghasilan apabila tidak bekerja, misalnya dokter tidak
praktek, pedagang rokok tidak ngasong, maka mereka tidak akan mendapatkan uang.
Self employed lebih bebas daripada employee, karena
mereka menjadi majikan sekaligus bawahan sendiri, semua diatur dan ditangani
sendiri. Dari segi penghasilan mereka tidak menerima gaji rutin sebagaimana
employee, penghasilan mereka naik turun sebanding dengan usaha dan doa mereka
sendiri. Seorang self employed bisa saja memiliki seorang asisten atau pekerja,
seperti dokter dibantu resepsionis dan perawat, tetapi tetap, tanpa dokter
bekerja, maka tidak akan mendapatkan penghasilan. Semakin keras usaha self
employed, maka semakin besar penghasilan yang diperoleh, misalnya seorang
dokter ingin menambah pemasukan dengan cara menambah jam buka praktek, selain
dengan promosi.
3.
Business Owner (pemilik bisnis)
Bisnis owner memperoleh uang dari sistem yang
dia buat. Toko dibuat dengan suatu sistem sehingga bisa berjalan sendiri ada
kasir, ada bagian stok/logistik, ada supervisor, ada cleaning sercive, dan
sebagainya yang diatur dan dibuat sistem perdagangan toko. Bisnis owner atau
biasanya familiar kita sebut sebagai bisnisman/bisniswoman berusaha keras agar
sistem yang dia bangun running well dan mendapatkan profit dari sistem
bisnisnya. Ciri khas dari bisnis owner adalah bekerja tidak terikat waktu, dan
penghasilan tidak berbanding lurus dengan waktu kerja yang di pergunakan.
Meskipun dia tidak bekerja, seperti pemilik warnet, kalau sudah running well,
maka warnet itu tetap memberikan pemasukan buat bisnis owner.
Seorang bisnis owner memiliki kekuasaan terhadap bisnis
dan pekerjanya. Dia berhak memutuskan untuk mem-PHK pegawainya apabila tidak
perform. Tetapi dia memiliki resiko yang jauh lebih besar dari employee dan
self employee yaitu bangkrut. Apabila seorang employee gagal, hanya PHK
konsekwensi logisnya, dan mungkin di bisa mencari pekerjaan lagi. Self employed
demikian juga. Sedangkan seorang business owner biasanya memiliki resiko
bangkrut yang berakibat lebih masive, menyangkut uang banyak dan nasib para
pekerjanya. Tetapi kalau berjalan lancar, seorang business owner akan
memperoleh pemasukan yang jauh lebih besar dari pekerja. Apakah anda pernah
mendengar seorang pegawai memperoleh gaji lebih besar dari untung perusahaan?
Untung perusahaan itulah pemasukan untuk bisnis owner.
4.
Investor (penanam modal)
Investor adalah orang yang memperolah uang
dari uangnya yang diputar. Penghasilan seorang investor juga tidak dipengaruhi
oleh waktu kerja yang diberikan. Bahkan seorang investor bisa tidak bekerja
sama sekali, dan uangnya yang bekerja untuk dia. Besar kecil pemasukan uang
seorang investor ditentukan oleh pengetahuan dan keahlian dia dalam mengelola
uang dan mendayagunakan uang yang dimilikinya agar menjadi lebih berguna dan
menguntungkan. Investor bisa saja menginvestkan uangnya dalam bisnis riil atau
dalam investasi finance. Contoh seorang investor adalah investor property,
membeli rumah dan apartemen untuk dikontrakkan. Membeli saham dengan return dan
pembagian dividend yang tinggi untuk dia, mengeluarkan uang investasi membuka
warung bakso, yang dikelola oleh teman, membayar sejumlah uang untuk membeli
franchise, membeli mobil untuk direntalkan dengan cara dititipkan ke perusahaan
rental, seperti Cipaganti rental, dan lain-lain. Investor hanya memiliki tiga
kemungkinan, rugi, impas, atau untung. Semakin mahir dia memutar uangnya, maka
semakin deras uang mengucur.
Sekarang coba anda jawab, anda di quadrant
mana sekarang? Memang tidak selalu orang hanya di salah satu quadrant, employee
saja, atau investor saja, tapi bisa saja satu orang berdiri di dua atau lebih
quadrant. Contohnya seorang pegawai bank (employee), invest uang disaham
(investor), dan dia membuka toko handphone di suatu mall (bisnis owner dan
investor). Itu lebih baik. Sebenarnya 4 quadrant diatas dibagi menjadi 2, yaitu
quadrant kiri (employee-self employed) dan quadrant kanan (bisnis
owner-investor). Seorang yang ingin makmur dan bebas secara finansial memang
harus berusaha untuk menjadi quadrant kanan atau berusaha untuk memiliki kaki
di quadrant kanan.
Daftar Pustaka
Rizmandar.
2013. 4 Kuadran Kewirausahaan. Diunduh di
https://plhku.wordpress.com/2013/06/13/4-kuadran-kewirausahaan/
Melisa. 2012. Mencari dan memilih pekerjaan secara
efektif. Diunduh di http://blog.stie-mce.ac.id/tita/2012/06/12/mencari-dan-memilih-pekerjaan-secara-efektif/
0 Komentar