A.
Mengenal
Tingkatan dan Jenis dalam Usaha
Menurut
tingkatannya, usaha dibagi atas usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan
usaha besar. Kriteria dari tingkatan usaha tersebut adalah sebagai berikut :
1. Usaha Mikro, adalah usaha dengan kebutuhan mdal dibawah 50 juta diluar pemakaian aset pribadi. Banyak jenis usaha yang kita temui dengan modal di bawah 50 juta rupiah. Tapi mengapa kriteria modal di bawah 50 juta rupiah disebutkan di luar aset usaha ? Ini karena perhitungan modal didasarkan pada kebutuhan investasi sedangkan operasional biasanya adalah tempat usaha dan kendaran.
2.
Usaha Kecil, adalah usaha yang kebutuhan
modalnya antara 50 juta rupiah dan 200 juta rupiah di luar aset usaha. Usaha
kecil setingkat lebih tinggi dari usaha mikro karena kebutuhan modal usahanya
lebih besar.
3.
Usaha Menengah, adalah usaha yang
kebutuhan modalnya antara 200 juta rupiah dan 500 juta rupiah di luar aset.
Skala usaha ini memang sudah lumayan besar mengingat modal yang dibutuhkan
sudah di atas 200 juta.
4.
Usaha besar, adalah usaha yang kebutuhan
modalnya di atas 500 juta rupiah. Level usaha ini memang yang paling tinggi.
Bentuknya pun bermacam-macam seperti perusahaan-perusahaan besar dengan skala
internasional.
B.
Mengenal
Jenis-jenis Usaha
1. Usaha Perdagangan Produk Primer
Usaha ini bergerak di bidang produksi
dan penjualan produk yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Anda pasti
mengenal istilah sembako. Sudah tentu ya ? Sembako adalah singkatan dari
sembilan bahan pokok yang merupakan kebutuhan pangan dasar bagi masyarakat.
Produk yang termasuk sembako adalah beras, minyak goreng, terigu, gula pasir,
telur dan sebagainya. Seiring perkembangan zaman, kebutuhan bahan pokok pun
berubah dan bertambah jenisnya.
2. Usaha Perdangan Produk Sekunder
Usaha ini bergerak pada produksi dan
penjualan produk bukan kebutuhan pokok. Produk sekunder memang bukan merupakan
kebutuhan wajib harian, tapi juga penting bagi mereka yang membutuhkannya.
Produk-produk seperti pakaian muslim, sepatu, sandal, aneka tas, kosmetik dan
suku cadang kendaran merupakan contoh dari produk sekunder.
3. Usaha Perdagangan Produk Tersier
Usaha perdagangan produk tersier
bergerak di bidang produksi dan penjualan produk yang dibutuhkan untuk kepuasan
pembelinya, seperti barang-barang untuk menghibur atau menyenangkan diri.
Contoh dari usaha ini antara lain jual beli mobil, lukisan, perhiasan, mainan,
alat elektronik yang mewah. Jika melihat sifat produknya, tentu akan lebih
sulit dalam memasarkan produk tersier dalam arti penjualannya tidak sebanyak
produk kebutuhan pokok atau sekunder.
4. Usaha Jasa,
Usaha Jasa adalah usaha yang bergerak di
bidang penyediaan jasa yang dibutuhkan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan.
Dalam usaha jasa diperlukan pembuktian untuk memberikan kepercayaan pada
konsumen akan kualitas jasa yang diberikan. Skala usaha jasa sama dengan
jenis-jenis usaha sebelumnya, yaitu berdasarkan modal yang dikeluarkan. Sangat
memungkinkan untuk memulai usaha jasa tanpa modal uang. Usaha jasa sudah bisa
dimulai hanya dengan modal keahlian yang dimiliki. Berikut ini ada beberapa
contoh usaha jasa diantaranya : Jasa tansportasi, jasa kecantikan, jasa
perbaikan, jasa pembangunan, jasa penyewaan, jasa desain, jasa kesehatan, jasa
pendidikan dan perawatan, dan sebagainya.
C.
Kepribadian (Sikap) dan Watak (Karakter) Pengusaha
Kepribadian berasal
dari bahasa Inggris personality.
Kepribadian adalah merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau
diperoleh yang khas pada seseorang yang membuatnya unik. Personality is the
total of human mind. Mind di sini diartikan sebagai keseluruhan
karakteristik dari diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati,
berupa tamperamen, watak (karakter). Seorang wirausaha adalah seseorang yang
memiliki kepribadian yang produktif. Apakah yang dikatakan produktif ?
Produktif adalah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility).
Kita mengeal beberapa macam utility, yaitu ;
1. Utility
of Place (kegunaan tempat)
2. Utility
of Time (kegunaan waktu)
3. Utility
of Form (kegunaan bentuk)
4. Utility
of Ownership (kegunaan kepemilikan) dan sebagainya
Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan
kegunaan suatu benda disebut produktif.
Ciri orang yang tidak produktif ialah :
1. Pribadi
yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik, tidak pernah
mengemukakan ide.
2.
Dia lebih senang mengeksploitasi
orang lain untuk keuntungan pribadinya.
3. Dia
lebih senang menyimpan segala macam informasi, tidak pernah ia keluarkan
kembali informasi yang pernah ia terima.
4.
Sifatnya sentimental, suka
merenung masa lalu.
5.
Dia banyak mengetahui segala
sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah pikirannya.
6.
Dia suka memasarkan pribadinya
dengen memperoleh imbalan/balas jasa/honor.
7.
Self esteemnya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang
lain terhadapnya.
D.
Ciri & Watak
(Karakter) Wirausaha
Enam
Ciri & Watak (Karakter) wirausaha Geoffry
G Meredith
No |
Ciri-Ciri |
Watak |
1 |
Percaya Diri |
Keyakinan,
ketidak ketergantungan dan optimis |
2 |
Berorientasi pada
tugas dan hasil |
Kebutuhan untuk
berprestasi. Berorientasi laba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, energi dan inisiatif |
3 |
Pengambilan Resiko |
Kemapuan untuk
mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan |
4 |
Kepemimpinan |
Perilaku sebagai
pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik |
5 |
Keorisinilan |
Inovatif dan kreatif serta fleksibel |
6 |
Berorientasi ke masa depan |
Pandangan ke depan, perspektif |
E. Keuntungan dan Risiko Menjadi Pengusaha
Untuk menjadi
pelaku bisnis yang sukses, tidak hanya sekedar mengharapkan adanya suatu
keberuntungan, namun sangat tergantung dari kualitas usaha. Bisnis adalah suatu
kegiatan yang dilaksanakan oleh perseorangan atau kelompok untuk mendapatkan
penghasilan dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Dewasa ini
bisnis atau usaha merupakan tujuan yang sangat penting karena kesempatan atau
peluang untuk berusaha semakin hari semakin terbuka. Dengan menjadi seorang
pelaku usaha maka kita telah memberikan andil yang sangat besar untuk
mengurangi jumlah pengangguran di negeri ini. Dengan berwirausaha tentu kita
akan memiliki banyak keuntungan serta risiko diantaranya :
Keuntungan
1. Profit
(Keuntungan)
a. Kesempatan untuk meraih keuntungan tak terhingga
dan masa depan yang lebih baik dengan waktu yang relatif lebih singkat.
b. Penghasilan tidak ditentukan orang lain.
c. Kontrol Finansial ( Bebas dalam mengelola
keuangan dan merasa sebagai kekayaan sendiri)
2. Independence
(Bebas, Merdeka, Mandiri)
a. Tidak bekerja dibawah perintah orang lain.
b. Kesempatan untuk mengontrol jalan hidup
sendiri dengan imbalan kepemilikan yang diperoleh dari kemerdekaan untuk
mengambil keputusan dan resiko.
c. Kesempatan menggunakan kemampuan dan potensi
diri secara penuh dan aktualita diri untuk mencapai cita-cita.
d. Otonomi (Pengelolaan yang bebas & tidak
Terikat - “Boss”)
3. Satisfying
Way of Life (Kepuasan Hidup)
a. Kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada
masyarakat dengan lapangan kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan
b. Kepuasan dalam merealisasikan ide kreatif dan
dapat menyumbangkan sesuatu kepada orang lain. (hidup bermanfaat untuk orang
lain)
Risiko
a. Tidak ada kepastian pendapatan.
b. Resiko kehilangan
modal/asset/investasi.
c. Meningngalkan zona kemapanan
Pengorbanan Personal (Pada awal
bekerja keras, sedikit waktu untuk kepentingan keluarga dan rekreasi).
d. Beban Tanggung Jawab (Mengelola
semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personil, dan lain-lainl).
e. Margin keuntungan kecil pada waktu
masa pertumbuhan.
f. Kemungkinan menghadapi proses kegagalan.
F.
Kiat Menjadi Pengusaha Muda
Kewirausahaan
(enterprenership) adalah
kecakapan/kemampuan seseorang dalam menciptakan dan mengelola suatu usaha
/kerja untuk mendapatkan nilai ekonomis (nilai tambah) yang lebih besar. Jiwa
kewirausahaan itu mencakup semangat
(spirit), sikap, perilaku, dan kecakapan/keterampilan seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan. Langkah mendasar dalam memupuk
jiwa berkarya dan berwirausaha adalah memahami dan menilai diri sendiri. Karena
kunci keberhasilan dalam berusaha adalah memahami diri sendiri dalam bingkai
lingkungan sebuah usaha.
1.
Kecakapan Kewirausahaan
Setiap orang layak membekali diri dengan sejumla
ketrampilan dan kecakapan berwirausaha, antara lain :
1)
Kreativitas
Kreativitas adalah ciri utama seorang wirausahawan. Kreativitas
adalah cermat mencari peluang.
2)
Keberanian Mengambil Resiko
Jiwa wirausaha (enterprehership) dibentuk dengan latihan
mengambil keputusan berikut kesiapan menerima resiko-resiko apapun yang mungkin
terjadi.
3)
Ketekunan dan Keuletan
Dalam kegiatan apapun, kecerdasan otak saja bukan jaminan, tetapi ketekunan
dan keuletan adalah prasyaratnya.
4)
Percaya Diri
Mental “gengsi-gengsian” adalah musuh nomor satu dalam meraih keberhasilan.
Selanjutnya adalah sifat minder, ragu-ragu, dan takut melangkah.
5)
Motivasi Kemandirian
Wirausahawan mengikis habis jiwa manja dan ketergantungan. Siapapun yang
mau maju terus, harus punya dorongan untuk mandiri, konsisten dan berkeyakinan
kuat pada misinya
2.
Keterampilan Teknik Kewirausahaan
Diperoleh melalui latihan-latihan intensif dalam hal :
1) Keterampilan
Teknik Berusaha
Kegiatan
teknik-teknik usaha meliputi teknik produksi, mengontrol mutu/kualitas,
produksi barang/jasa, pengemasan dan
mengelola mekanisme usahanya.
2) Keterampilan
Mencari Informasi.
Informasi merupakan
sesuatu yang penting diketahui dan sekaligus diantisipasi oleh seorang
usahawan.
3) Keterampilan
Berkomunikasi.
Terampil
berkomunikasi bagi wirausahawan sangat diperlukan. Ini sangat berguna ketika
melakukan pemasyarakatan produknya, sekaligus negosiasi.
4) Keterampilan
dalam Pemecahan Masalah.
Setiap usahawan
tentu akan berhadapan kepada berbagai masalah. Masalah ini dapat terjadi di
intern perusahaannya, atau permasalahan yang berhubungan dengan komunitas
sekitarnya.
5) Keterampilan
ilmu perencanaan.
Perkiraan masa
depan perusahaan dapat dituangkan dalam perencanaan.
6) Keterampilan
dalam pengelolaan usaha.
Usahawan adalah
pengelola usaha. Di dalamnya terdapat proses kerja yang berkaitan dengan orang
banyak (karyawan).
7) Keterampilan
menganalisis pasar.
Pasar menjadi
faktor utama dalam melakukan bisnis.
8) Keterampilan
mengantisipasi peluang.
Wirausaha muda dituntut terampil dalam menangkap peluang yang ada di depannya. Tajamannya menganalisis peluang.
Sumber :
https://tirto.id/kenali-perbedaan-ukm-dengan-umkm-dari-segi-omset-dan-aset-ev4x
https://smartpresence.id/blog/bisnis/ketrampilan-wirausaha-yang-perlu-anda-ketahui
http://kuliahtambahan.blogspot.com/2012/02/kecakapan-hidup-dalam-berwirausaha.html
0 Komentar