A. Pengertian
Keluarga
1. Ki Hajar Dewantara keluarga adalah kumpulan
beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa
berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya.
2. Sigmund Freud keluarga itu terbentuk
karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa menurut beliau keluarga
merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah
kehidupan seksual suami isteri.
3. Dinkes RI 1988 Keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
tergantung.
4. Dalam UU No. 10 1992 disebutkan bahwa
keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari suami istri,
atau suami istri dan anak, atau ayah ibu dan anak. Dalam konteks pembangunan
Indonesia bertujuan ingin menciptakan keluargayang bahagia dan sejahtera.
Keluarga sejahtera dalam UU tersebut disebut sebagaikeluarga yang dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yang sah dan mampu memenuhikebutuhan hidup
spiritual dan material, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa,memilihi hubungan
yang serasi, selaras dan seimbangn antar anggota dan dengan masyarakat.
B. Bentuk/
Tipe Keluarga
1. Keluarga
Kecil atau (Nuclear Family)
Keluarga
inti adalah unit keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak
mereka; yang kadang-kadang disebut juga sebagai “conjugal”-family.
2. Keluarga
Besar (Extended Family)
Keluarga
besar didasarkan pada hubungan darah dari sejumlah besar orang, yang meliputi
orang tua, anak, kakek-nenek, paman, bibi, kemenekan, dan seterusnya. Unit
keluarga ini sering disebut sebagai ‘conguine family’ (berdasarkan pertalian
darah).
3. Keluarga
Berantai (Serial Family)
keluarga
yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan satu keluarga inti.
4. Keluarga
Duda/Janda (Single Family)
keluarga
yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5. Keluarga
Berkomposisi (Composite)
keluarga
yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
6. Keluarga
Kabitas (Cahabitation)
dua
orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
C. Fungsi
Keluarga
Fungsi keluarga adalah
suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam
atau oleh keluarga itu.
Fungsi dalam keluarga meliputi:
1. Fungsi Biologis
Persiapan
perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat
berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri,
pengetahuan untuk mengurus rumah tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban
bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia
pada hakiaktnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup
keturunannya, melalui perkawinan.
2. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan
untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan.
3. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha
menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu:
a.
Kebutuhan
makan dan minum
b.
Kebutuhan
pakaian untuk menutup tubuhnya
c.
Kebutuhan
tempat tinggal.
Berhubungan dengan
fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk
berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum,
cukup pakaian serta tempat tinggal.
4. Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan
untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam
pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini
kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh
generasi tua, yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk
antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik
burukna perbuatan dan lain-lain.
Selain itu
keberadaan sebuah keluarga pada hakikatnya juga untuk memenuhi fungsi-fungsi
sebagai berikut :
a.
Fungsi
kasih sayang,
Memberikan
cinta erotik, cinta kasih sayang, cinta altruistik, dan cinta teman sejati,
b.
Fungsi
pendidikan,
Keluarga
mempunyai fungsi untuk mendidik anak-anak sebelum masuk sekolah secara formal.
c.
Fungsi
perlindungan,
Keluarga
juga sebagai lembaga yang memberikan perlindungan bagi anggota keluarganya,
sehingga akan menimbulkan rasa aman dan tentram.
d.
Fungsi
rekreasi,
Keluarga
mempunyai fungsi untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anggota
keluarganya.
e.
Fungsi
pengaturan seks (reproduksi),
Keluarga
pada hakekatnya mempunyai fungsi sebagai generasi penerus, yang dalam arti
bahwa sesungguhnya setiap keluarga mempunyai keinginan untuk memounyai anak
dalam mempertahankan kelangsungan keturunan keluarga tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Pujosuwano,
Sayekti. 1994. Bimbingan dan Konseling
Keluarga. Yogyakarta : Menara Mas Offset
Eko. 2008. Bimbingan Konseling Keluarga. At http://eko13.wordpress.com /2008/03/ 18/
bimbingan-konseling-keluarga/ acsess 03/12/12.
Hero. 2010. Konsep Keluarga Tipe Keluarga Fungsi
Keluarga. At http://theogeu.
blog.com / 2010/ 12/07/konsep-keluarga-tipe-keluarga-tugas-keluarga-fungsi-keluarga/
acsess 03/12/12.
Ichwan. 2010. Definisi, Bentuk,Fungsi, Serta Pendekatan
Keluarga. At http:// ichwanmuis.com / ?p=176 / acsess 03/12/12.
http://konselingindonesia.com
Menggunakan Joomla! Generated: 13 March, 2012, 23:19
http://www.scribd.com/doc/24109215/15/Tipe-keluarga
/acsess 03/12/12.
0 Komentar