
A.
Penilaian
Program BK
1. Pengertian
Penilaian program dimaksudkan untuk
memperoleh informasi yang valid dan reliabel tentang keefektifan dan
efiesiensi program. Tahap penilaian program diarahkan pada
rencana program, pelaksanaan program, dan hasil yang dicapai.
Karenanya, fokus penilaian (sumber informasi) dapat berbentuk
evaluasi rencana, evaluasi pelaksanaan, dan evaluasi hasil program.
Penilaian program dapat didekati
dengan pendekatan kualitatif baik menggunakan teknik interview/ wawancara
dengan tim pengembang, atau instrument dengan menggunakan kuesioner/ angket
untuk hal-hal umum dan spesifik yang dapat didalami melalui pertanyaan ’probing”.
Sedangkan pendekatan dalam pelaksanaannya dapat diamati dengan
interviu dan observasi, berkenaan dengan manfaat, relevansi, dan dampak yang
dapat dilakukan dengan berkomunikasi langsung dengan peserta didik yang pernah
mengikuti kegiatan tersebut. Dengan melakukan analisis terhadap program, akan
diperoleh informasi yang berguna untuk memutuskan kelayakan program tersebut
untuk dilanjutkan, diperbaiki, atau dihentikan .
2. Macam
penilaian program BK
Ada dua macam penilaian program BK
menurut Junitika (2005) dalam Sugiyo dan Kusnarto (2007), yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil.
a. Penilaian
proses kegiatan BK
Penilaian proses untuk mengetahui
sampai sejauh mana kefektifan layanan
bimbingan dan konseling dilihat dari prosesnya. Penilaian proses bimbingan
konseling dimaksudkan untuk mengetahuisejauhmana pencapaian rumusan
kegiatan yang telah diprogramkan dalam satuan-satuan layanan dapat
diimplementasikan kepada sasaran layanan, sehingga tersedia informasi
tentang kualitas atau mutu layanan.
Menurut Winkel penilaian dalam konteks ini
dapat bersifat formal dan informal. Penilaian formal mencakup suatu penelitian
sistematis dan ilmiah, berdasarkan suatu desain dan dengan menggunakan metode
serta alat tertentu.
Dalam khasanah kegiatan
pengembangan diri, kegiatan penilaian diarahkan pada
pencapaian tujuan yang telah dirumuskan dalam satuan materi layanan
bimbingan. Dalam hal ini, standart penilaian yang digunakan adalah tujuan umum
dan tujuan khusus bimbingan konseling. Teknik yang dapat dilakukan
adalah (Prayitno, 1996:24) dengan :
·
mengamati partisipasi
dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan
·
mengungkapkan pemahaman
siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/pendalaman siswa atas
masalah yang dialaminya.
·
mengungkapakan kegunaan
layanan bagi siswa sebagai hasil dari partisipasi dan aktifitas dalam kegiatan
layanan
·
mengungkapkan minat
siswa tentang perlunya layanan tindak lanjut
·
mengamati perkembangan
siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama dilakukan dalam kegiatan layanan
yang berkesinambungan)
·
mengungkapkan
kelancaran dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.
Fokus penilaian dalam kegiatan
penilaian proses kegiatan bimbingan konseling berkenaan dengan jenis-jenis
layanan, kegiatan pendukung, instrumentasi BK yang digunakan dalam kegiatan,
termasuk juga pengelolaan dan pengadministrasi layanan dalam
kegiatan bimbingan. Hasil penilaian proses digunakan untuk
meningkatkan kualitas kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh.
b. Penilaian
hasil layanan BK
Penilaian hasil untuk memperoleh
informasi kefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Penilaian hasil
dilakukan pada akhir suatu program atau kegiatan.
Penilaian hasil layanan dapat
dilakukan dengan pendekatan LIRAUSAH yaitu lima ranah
penguasaan yaitu : Wawasan dasar menyeluruh (Wadasruh), Komponen yang
terlibat (kombat), Lapangan kejadian (Lapjadi), Standar Prosedur Operasional
(SPO), dan Penilaian laporan (PenLap).
Prayitno dkk, (2002:26), menyatakan
bahwa penilaian hasil layanan ditujukan pada perolehan siswa yang menjalani
pelayanan bimbingan dan konseling.Perolehan ini diorientasikan pada tingkat
pengentasan masalah klien dan perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa.
Karenanya, fokus penilaian dapat diarahkan pada berkembangnya :
·
Pemahaman baru yang
diperoleh melalui layanan, dalam kaitannya dengan masalah yang dibahas.
·
Perasaan positif
sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui layanan.
·
Rencana kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh siswa pasca layanan dalam rangka mewujudkan upaya
penyentasan masalah yang dialaminya
Adapun metode yang dapat
dilakukan dalam kegiatan penilaian hasil layanan dapat berupa :
·
penilaian segera
(Laiseg) yaitu penilaian yang dilakukan menjelang proses layanan itu berakhir.
Penilaian bentuk ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang
wawasan, pengetahuan baru, perasaan positif, dan rencana kegiatan
yang akan dilakukan siswa/klien setelah selesainya layanan.
·
penilaian jangka pendek
(Laijapen) yaitu penilaian yang dilakukan setelah beberapa hari berlangsungnya kegiatan
layanan.
·
penilaian jangka
panjang (Laijapang) yaitu penilaian yang dilakukan dalam kurung waktu tertentu
misalnya satu bulan, satu semester, atau satu tahun.
Aspek yang dinilai baik penilaian
proses maupun hasil adalah :
Ø Kesesuaian
antara program dan pelaksanaan
Ø Keterlaksanaan
program
Ø Hambatan-hambatan
yang dijumpai
Ø Dampak
layanan bimbingan dan konseling terhadap kegiatan belajar mengajar
Ø Respon
siswa, personel sekolah, orang tua dan masyarakat terhadap layanan bimbigan dan
konseling
Ø Perubahan
kemjuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan dan konseling,
pencapaian tugas-tugas perkembangan dan keberhasilan setelah menamatkan sekolah
baik pada studi kelanjutan maupun pada kehidupan di masyarakat
Salah satu model yang dapat
digunakan dalam kegiatan penilaian adalah model penilaian Stufflebeam’s yang terdiri atas
empat kategori penilaian yaitu :
Ø Evaluasi
konteks yakni berkaitan dengan penyediaan informasi dan penetapan tujuan
yang baik, lingkungan yang relevan, dan identifikasi
masalah yang berhubungan dengan program atau kegiatan.
Ø Evaluasi input yakni
berkaitan dengan penentuan memanfaatkan input dalam mencapai tujuan.
Ø Evaluasi
proses yakni berkaitan dengan pemberian umpan balik secara periodik dalam
pelaksanaan program.
Ø Evaluasi
hasil yakni berkaitan dengan pengukuran pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Jika model penilaian Stufflebeam’s ini kita adopsikan
untuk membangun kerangka penilaian tentang bimbingan konseling, maka jenis
penilaiannya akan terdiri dari minimal tiga kategori/ jenis yaitu :
Ø Penilaian
program bimbingan yang meliputi evaluasi konteks dan evaluasi input.
Ø Penilaian
proses kegiatan bimbingan meliputi evaluasi proses layanan.
Ø Penilaian
hasil layanan meliputi evaluasi hasil layanan.
3. Fokus
dan format penilaian
a. Fokus
penilaian
Secara khusu fokus
penilaian diarahkan kepada berkembangnya :
·
Pemahaman baru (understanding) yang diperoleh melalui
layanan dalam kaitannya dengan masalah yang dibahas.
·
Perasaan positif (comfort) sebagai dampak dari proses dan
materi yang dibawakan melalui layanan.
·
Rencana kegiatan (action)
yang dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan layanan dalam rangka
mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.
Semua fokus penilaian
itu, khusunya rencana kegiatan secara jelas mengacu pada kompetensi yang
diaplikasikan siswa untuk pengentasan permasalahan yang dihadapinya dalam
rangka kehidupan sehari-hari yang lebih efektif.
b. Format
penilaian
Penilaian dapat dilakukan melalui :
·
Format individu,
kelompok dan/ atau klasikal
·
Media, lisan dan/ atau
tulisan
·
Penggunaan panduan dan/
atau instrumen baku dan/ atau yang disusun sendiri oleh guru pembimbing
4.
Langkah-langkah dalam penilaian
Ø Mengenali tujuan penilaian dan keputusan yang
akan diambil
Ø menentukan
siapa yag akan mengambil keputusan
Ø menetapkan
kriteria penilaian
Ø menentukan
sumber data
Ø menentukan cara pengumpulan data
Ø mengumpulkan
data
Ø menganalisa
data
Ø menafsirkan
data dan melaporkan hasil
Ø mengambil
keputusan mengenai program berdasarkan simpulan
penilaian.
B.
Subyek
Penilaian Layanan BK
Subyek evaluasi adalah orang yang
melakukan pekerjaan evaluasi. Yang dapat disebut sebagai subyek evaluasi untuk
setiap tes, ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.
Contoh
a. Untuk
melaksanakan evaluasi tentang belajar
atau pencapaian maka sebagai subyek evaluasi adalah guru
b. Untuk
melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala maka sebagai
subyeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk dengan didahului oleh suatu
latihan melaksanakan evaluasi tersebut.
c. Untuk
melaksanakan evaluasi terhadap kepribadian dimana menggunakan sebuah alat ukur
yang sudah distandarisasikan maka subyeknya adalah ahli-ahli psikologi. Di
samping alatnya yang harus bersifat rahasia maka subyek evaluasi haruslah
seorang yang betul-betul ahli karena jawaban dan tingkah laku orang yang dites
hasrus diinterpretasikan dengan cara tertentu.
Tidak setiap orang dapat
menafsirkan jawaban tes kepribadian ini, sehingga hanya orang yang telah mempelajari
tes secara mendalam saja yang dapat melakukannya. Demikian juga dengan tes
intelegensi, subyek pelakunya harus seorang ahli.
Subyek penilaian dapat dikategorikan
pelaksana evaluasi sebagai subjek evaluasi. Ada pandangan lain yang disebut
subjek evaluasi adalah siswa, yakni orang yang dievaluais. Dalam hal ini yang
dipandang sebagai objek misalnya,
prestasi matematika, kemampuan membaca, kecepatan lari, dan sebagainya.
Pandangan lain lagi mengklasifikasikan siswa sebagai objek evaluasi dan guru sebagai
subjeknya.
Beberapa personil sekolah ikut
terlibat secara fungsional dan memiliki legalitas konstitusional untuk
melakukan kegiatan penilaian terhadap bimbingan konseling. Personil-personil
yang dimaksud dapat berupa pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru
pembimbing itu sendiri. Pengawas dan kepala sekolah akan menggeneralisir
kegiatan pengawasan terhadap program kegiatan BK dan kinerja guru pembimbing,
sementara guru pembimbing berkedudukan sebagai penilai (subjek) satuan layanan
sekaligus sebagai objek yang dinilai.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta
: Bumi Aksara.
Sugiyo
dan Kusnarto Kurniawan. 2008. Penyusunan
Program Dan Penilaian Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Semarang : UNNES
Press.
Taipnapis, Farida Yusuf . 1989. Evaluasi program. Jakarta : Depdikbud.
0 Komentar