INTRUMEN PENILAIAN BK
(KISI-KISI INSTRUMEN, INSTRUMEN LAYANAN BK)
A. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian
Instrumen
adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan akademis, yang dapat dipergunakan
sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau mengumpulkan data mengenai
suatu variabel (Djaali dan Muljono).
Instrumen
adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian dan
penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif dan kualitatif tentang variasi karakteristik variabel
penelitian secara objektif. Instrumen memegang peranan penting dalam menentukan
mutu suatu penelitian dan penilaian. Fungsi instrumen adalah mengungkapkan
fakta menjadi data.
Langkah awal sebelum membuat instrumen
penilaian adalah membuat kisi-kisi. Kisi-kisi adalah rencana dasar pembuatan
satu set atau seperangkat instrumen penilaian. Satu kisi-kisi dibuat hanya
untuk satu objek tertentu yang akan diukur dan untuk satu tujuan tertentu.
Langkah-langkah membuat kisi-kisi instrumen penilaian, yaitu :
1.
Tentukan tujuan membuat kisi-kisi.
2.
Tentukan objek penilaian atau ruang lingkup materi yang akan diukur.
3.
Rumuskan indikator-indikator dari masing-masing aspek yang akan diukur
(jika belum ada).
4.
Tentukan aspek-aspek yang akan dimuat pada kisi-kisi.
5.
Buat kisi-kisi instrumen, dengan jumlah butir instrumen sesuai alokasi
waktu yang tersedia.
B. Instrumen Penilaian Program BK
Program Bimbingan dan Konseling terdiri 5 (lima) jenis
program, yaitu:
1.
Program Tahunan,
Program
pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun
untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah.
2.
Program Semesteran
Program
pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu
semester yang merupakan jabaran program tahunan.
3.
Program Bulanan
Program
pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan
yang merupakan jabaran program semesteran.
4.
Program Mingguan
Program
pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu
yang merupakan jabaran program bulanan.
5.
Program Harian
Program
pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu
dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam
bentuk satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG)
>Bimbingan dan Konseling.
Penilaian kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dua
jenis yaitu: (1) penilaian hasil; dan (2) penilaian proses. Penilaian hasil
kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling dilakukan melalui:
1.
Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap
jenis layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling untuk mengetahui
perolehan peserta didik yang dilayani.
2.
Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu tertentu
(satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau
kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling diselenggarakan untuk mengetahui
dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
3.
Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau beberapa
layanan dan kegiatan pendukung Bimbingan dan Konseling diselenggarakan untuk
mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan pendukung Bimbingan dan
Konseling terhadap peserta didik.
Sedangkan penilaian proses dilakukan melalui analisis
terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan
SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
Hasil penilaian kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling dicantumkan dalam LAPELPROG Hasil kegiatan pelayanan Bimbingan dan
Konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta didik
dilaporkan secara kualitatif.
C. Instrumen Layanan BK
Berbagai hal yang diperoleh konselor dari hasil tes dipergunakankonselor
untuk menetapkan jenis layanan yang perlu diberikan kepada individu yang
dimaksudkan.
1. Instrumen Non-Tes
Instrumen non-tes meliputi berbagai prosedur, seperti pengamatan,
wawancara, catatan anekdot, angket, sosiometri, inventoriyang dibakukan. Agar
diperoleh hasil yang terandalkan, pengamatan danwawancara dilakukan dengan
mempergunakan pedoman pengamatan atau pedoman wawancara. Berikut penjelasan dari macam-macam instrument non tes
menurut Arikunto (2005:26) :
a. Catatan anekdot
Catatan anekdot merupakan
hasil pengamatan,khususnya tentang tingkah laku yang tidak biasa atau khusus
yang perlu mendapatkan perhatian tersendiri.
b. Sosiometri
Sosiometri untuk melihat dan memberikan
gambaran tentang pola hubungan sosial di antara individu-individu dalamkelompok.
Dengan sosiometri akan dapat dilihat individu-individu yang populer, yang
membentuk klik atau kelompok-kelompok tertentu, danmereka yang terpencil
(terisolasi).
c.
inventori
inventori yang dilakukan akan dapat diungkapkan
berbagai hal yang biasanya merupakan pokok pembahasan dalam rangka pelayanan bimbingan dankonseling
secara lebih luas, seperti pengungkapan jenis-jenis masalahyang dialami
individu, sikap dan kebiasaan belajar individu.
d.
Skala bertingkat
Skala menggambarkan suatu nilai yang
berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Biasanya angka-angka yang
digunakan diterakan pada skala dengan jarak yang sama. Meletakkannya secara
bertingkat dari yang rendah ke yang tinggi. Dengan demikian maka skala ini
dinamakan skala bertingkat. Kita dapat menilai hampir segala sesuatu dengan
skala. Dengan maksud agar pencatatannya dapat objektif maka penilaian terhadap
penampilan atau penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk
skala.
e.
Kuesioner
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan yang harus diidi oleh orang yang akan diukur
(responden). Dengan kuesioner seseorang dapat diketahui tentang keadaan/data
diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya.
Menurut Sutoyo (2009:167) “angket atau kuesioner dapat didefinisikan sebagai
sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data factual atau opini
yang berkaitan dengan diri responden, yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu
dijawab oleh responden”. Kegunaan angket adalah untuk mengungkap data factual
dan opini yang berkaitan dengan diri responden.
f.
Wawancara
Suatu
metode yang diguakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan
Tanya jawab sepihak. Dalam bukunya yang berjudul
“Pemahaman Individu”, Anwar Sutoyo menjelaskan bahwa :
Interview
dipandang sebagi teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab lisan yang
dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan penelitian. Pada umumnya
interview dilakukan oleh dua orang atau lebih, satu pihak sebagai pencari data
(intrewiewer) pihak lain sebagai umber data (interviewee) dengan memanfaatkan
saluran-saluran komunikai secara wajar dan lancar.
Wawancara dapat dilakukan dengan
2 cara, yaitu :
Ø Interviu
bebas, yaitu dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan
pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subjek
evaluasi.
Ø Interviu
terpimpin, yaitu interviu yang dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu. Jadi dalam
hal ini responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban yang
sudah dipersiapkan oleh penanya. Pertanyaan tersebut bersifat memimpin,
mengarahkan, dan penjawab sudah dipimpin oleh sebuah daftar cocok, sehiingga
dalam menuliskan jawaban, ia tinggal membubuhkan tanda cocok di tempat yang
sesuai dengan keadaan responden.
g.
Pengamatan
Suatu
teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta
pencatatan sisrematis. Menurut Sudijono (2006:76)
observasi merupakan cara menghimpun bahan –bahan keterangan (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena –fenomena yang sedang menjadi sasaran pengamatan. Observasi
dapat dilakukan baik secara pratisipatif
maupun nonpartisipatif. Observasi dapat pula dilakukan dengan obseravasi
experimental atau obeservasi nonexperimetal. Menurut Susetyo (2008),
“pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan cara mengunakan instrument yang sudah dirancang
sebelumnya sesuai dengan jenis perilaku yang akan diamati dan situasi yang akan
diobservasi.
Ada
3 macam observasi:
Ø Observasi
partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada itu
pengamat memasuki dan mengkuti kegiatan kelompok yang sedang diamati. Observasi
partisipan dilaksanakan sepenuhnya jika pengamat betul-betul mengikuti kegiatan
kelompok. Dengan demikian, ia dapat menghayati dan merasakan seperti apa yang
dirasakan orang-orang dalam kelompok yang diamati.
Ø Observasi
sistematik, yaitu obeservasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah didaftar
secara sistematis dan diatur menurut kategorinya. Berbeda dengan observasi
partisipan maka dalam observasi sistematik ini pengamat berada di luar
kelompok. Dengan demikian maka pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang
melingkungi dirinya.
Ø Observasi
eksperimental, terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam
hal ini ia dapat mengendalikan unsur-unsur penting dalam situasi sedemikian
rupa sehingga situasi dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.
2.
Instrumen tes
Penyusunan tes dilakukan melalui tiga tahap, yaitu perencanaan tes,
penulisan tes dan analisis tes. Perencanaan tes dilakukan dengan
langkah-langkah:
a.
Menetapkan tujuan tes
b.
Menetapkan hasil belajar yang akan diukur
c.
Mempersiapkan tabel spesifikasi
d.
Menetapkan isi materi tes
e.
Menetapkan butir tes
f.
Menyiapkan norma aturan
g. Mempersiapkan kunci scoring
Ditinjau
dari segi kegunaan untuk mengukur individu , maka dibedakan atas macam tes (Arikunto,
2006: 33) yaitu :
a. Tes diagnostic
Tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan individu sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat.
b. Tes formatif
Evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana individu telah
terbentuk setelah individu mengikuti sesuatu program tertentu.
c. Tes sumatif
Evaluasi sumatif dilakukan setelah berakhirnya
pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, suharsimi. Dasar –dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Sudijono,
Anas. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Susetyo,
Budi. 2008. Penialian Hasil Pembelajaran Kurikulum Satuan Pendidikan.
Disampaikan dalam seminar nasional. Lampung
Sutoyo,Anwar. 2009. Pemahaman Individu. Semarang: CV.Widya Karya
Yani, Muhammad. 2011. Kisi-Kisi Instrumen
(Blogspot). http://muhammadyanimag.blogspot.com/favicon.ico, diunduh tanggal 13 Mei 2012
Sudrajat, Akhmad. 2008. Program Bimbingan dan
Konseling. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/program-bimbingan-dan-konseling/, diunduh tanggal 20 Mei 2012
0 Komentar