A.
Pengertian Sosiodrama
Sosiodrama merupakan salah satu tehnik
dalam bimbingan kelompok yaitu role playing atau tehnik bermain peran dengan
cara mendramatisasikan bentuk tingkah lau dalam hubungan sosial. Sosiodrama
merupakan dramatisasai dari persoalan – persoalan yang dapat timbul dalam
pergaulan dengan orang lain, tingkat konflik- konflik yang dialami dalam
pergaulan sosial. (Wingkel,2004 :470).
Jadi tehnik sosiodrama adalah teknik untuk
memecahkan masalah yang dihapadi oleh seorang individu yang dilakukan dalam
format kelompok dengan memerankan suatu peranan tertentu dari suatu
situasi masalah sosial.
B.
Tujuan Sosiodrama
Sosiodrama biasanya digunakan untuk menangani masalah yang
berkaitan dengan masalah social seperti krisis kepercayaan diri jika dhadapan
kelompok, menumbuhkan rasa kesetaikawanaan social dan rasa tanggung jawab serta
untuk mengembangkan ketrampilan tertentu.
Selain itu dapat dikatakan bahwa
teknik sosiodrama lebih tepat digunakan untuk mencapai tujuan yang mengarah
pada :
1. Aspek afektif motorik dibandingkan pada
aspek kognitif, terkait dengan kehidupan hubungan sosial. Sehubungan dengan itu
maka materi yang disampaikan melalui teknik sosiodrama bukan materi yang
bersifat konsep- konsep yang harus dimengerti dan dipahami, tetapi berupa
fakta, nilai, mungkin juga konflik-konflik yang terjadi di lingkungan
kehidupannya.
2. Melalui permainan sosiodrama, konseli
diajak untuk mengenali, merasakan suatu situasi tertentu sehingga mereka dapat
menemukan sikap dan tindakan yang tepat seandainya menghadapi situasi yang
sama. Diharapkan akhirnya mereka memiliki sikap dan keterampilan yang
diperlukan dalam mengadakan penyesuaian sosial.
C.
Langkah-langkah Sosiaodrama
Langkah-langkah
dalam sosiodrama, meliputi:
1. Persiapan, dari mulai mempersiapkan
konselor, tokoh-tokoh, topik yang akan di bawakan, tujuan dari topic yang
dibawakan pada sosiodrama itu. babak-babak yang akan dimainkan, konselor
membagi tugas. Satu babak cerita menjadi tugas satu kelompok anak untuk
mendramakannya.
2. Membuat skenario
3. Menentukan kelompok sesuai naskah
4. Menentukan kelompok penonton untuk
observasi
- Konselor memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk berlatih sesuai dengan babak yang harus mereka mainkan. Berikan kebebasan bagi mereka untuk menentukan pembagian peran, dialog, dan sebagainya.
6. Pelaksanaan drama.
7. Pada akhir sosiodrama, konselor memberi
komentar/kesimpulan atas tujuan cerita.
8. Evaluasi dan diskusi, evaluasi dapat
dilakukan dengan refleksi atau dengan cara laiseg (layanan segera), laijapan
(layanan jangka panjang).
9. Ulangan permainan (rehersal), jika
masih ada waktu permainan dapat diulang kembali dengan pertukaran peran pemain.
D. PROSEDUR PELAKSANAAN TEKNIK
SOSIODRAMA
Sebagai suatu teknik selalu mengikuti prosedur sistimatis dalam penyelenggaraannya seperti teknik yang lain.
Adapun prosedur yang harus diikuti konselor dalam melaksanakan layanan
bimbingan dengan teknik sosiodrama adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap ini konselor merencanakan
layanan bimbingan yang akan dilaksanakan dengan menggunakan teknik sosiodrama.
Konselor hendaknya melihat ulang apakah kebutuhan dan tujuan yang hendak
dicapai sudah sesuai dengan karakteristik dari teknik sosiodrama. Kegiatan yang
dilakukan konselor pada tahap perencanaan ini yaitu:
a. Identifikasi kebutuhan konseli:
sikap, keterampilan apa yang perlu dipelajari konseli dalam berinteraksi dengan
orang lain dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari;
b. Merumuskan tujuan layanan sesuai
dengan kebutuhan konseli,
c. Identifikasi materi berdasarkan
kebutuhan dan tujuan, materi ini yang akan dikembangkan ke dalam skenario
permainan peranan. Berdasarkan
materi tersebut dirumuskan topik layanan
bimbingan dan judul sosiodrama;
d. Mengembangkan skenario sosiodrama;
e. Merencanakan strategi pelaksanaan
f.
Merencanakan
evaluasi.
2) Pelaksanaan
Pada tahap ini
konselor melaksanakan layanan bimbingan dengan mengajak konseli bermain
sosiodrama. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan ini yaitu:
a. Pembukaan,
Dimulai dengan pembinaan hubungan baik, pemberian motivasi dan penjelasan
tujuan serta kegiatan yang akan dilaksanakan
b. Kegiatan inti
Pelaksanaan layanan dengan permainan sosiodrama. Langkah-langkah
permainan sosiodrama meliputi:
Ø informasi (secara klasikal) bahwa
dalam permainan sosiodrama akan
melibatkan sebagaian konseli sebagai kelompok pemain dan konseli yang
lainmenjadi kelompok observer, kelompok
pemain maupun kelompok observer sama-sama mengikuti aktivitas belajar melalui
permainan yang dilaksanakan;
Ø konselor membacakan garis besar
cerita sosiodrama (telah disiapkan di dalam skenario) diteruskan dengan
pembacaan rambu-rambu pemain dari setiap pemegang peran;
Ø setelah dipahami oleh semua konseli
maka langkah berikutnya menentukan kelompok pemain. Kelompok ini terdiri dari
individu-individu yang memerankan peran-peran tertentu sesuai dengan tuntutan
skenario. Penentuan pemain ini bisa melalui penawaran kepada konseli (siapa
yang bersedia memerankan suatu peran), dibicarakan di kelas maupun ditunjuk oleh
konselor;
Ø penjelasan dan pengarahan terhadap
kelompok pemain. Para pemain yang telah terpilih kemudian diberi penjelasan
tentang proses permainan adegan-demi adegan seperti dalam skenario. Kelompok
pemain diberi waktu sejenak untuk
mempelajari skenario.
Ø kelompok observer/ penonton juga
diberi pengarahan terkait peran mereka sebagai observer. Observer bertugas
untuk mengamati proses permainan, bagaimana para pemain memerankan
adegan-adegan dalam permainan, dialog-dialog para pemain, pemecahan masalah yang
dilakukan oleh pemain dan sebagainya;
Ø pelaksanaan permainan, adegan demi
adegan dalam skenario dimainkan oleh para pemegang peran. Pada saat ini maka
konselor berperan sebagai pengarah permainan (sutradara) dan sekaligus sebagai
pengamat proses baik terhadap kelompok pemain maupun kelompok observer;
Ø setelah semua adegan selesai
dimainkan maka langkah berikutnya adalah diskusi. Aspek yang didiskusikan
terkait dengan substansi materi yang disampaikan melalui permainan sosiodrama,
proses permainan hingga pada perasaan para pemain maupun penonton ketika
berlangsungnya permainan.
c. Penutup
Pada tahap ini konselor menyimpulkan hasil pelayanan bimbingan yang
dilaksanakan melalui permainan sosiodra, aspek apa saja yang dapat dipelajari
melalui sosiodrama yang baru saja dilaksanakan diberi penekanan sebagai upaya
untuk mengikat perolehan belajar para konseli dan dilanjutkan dengan evaluasi.
3) Evaluasi
Prosedur terakhir setiap pelayanan selalu diakhiri dengan
evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.
D.
Kelemahan Teknik Sosiodrama
Kelamahan
dari teknik sosiodrama, diantranya yaitu:
1.
Sosiodrama dan bermain peranan memelerukan waktu yang
relatif panjang/banyak
2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi
yang tinggi dari pihak konselor maupun murid. Dan ini tidak semua konselor
memilikinya
3. Kebanyakan konseli yang ditunjuk
sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu
4. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan
bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang
baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
5. Tidak semua materi pelajaran dapat
disajikan melalui metode ini
E.
Kelabihan Teknik Sosiodrama
Kelebihan dari teknik sosiodrama, diantranya yaitu:
- Sangat cocok diguanakan untuk menangani masalah social konseli.
- Mental konseli untuk tampil di depan umum menjadi terlatih siswa akan menjadi lebih kreaktif dan berinisiatif.
- Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan konseli. Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk dilupakan
- Sangat menarik bagi konseli, sehingga memungkinkan kelompok menjadi dinamis dan penuh antusias
- Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri konseli serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi.
- Satu kegiatan dapat mencakup beberapa materi pelajaran, yaitu: bahasa, seni, sosial.
- Pembelajaran nilai-nilai sosial menjadi lebih mudah dilakukan untuk anak usia dini.
- Konseli yang memiliki bakat seni dapat terdeteksi sejak dini.
DAFTAR PUSTAKA
Wingkel .2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta : PT.
Gramedia
Virgin. 2011.
Teknik sosiodrama dan psikodrama. at http://misscounseling.blogspot.com/2011/03/tehnik-sosiodrama-dan-psikodrama.html
diunduh 20 desember 2011
Fifin. 2009. Efektivitas Penggunaan Teknik Sosiodrama
untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Krembung
Sidoarjo. at http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/BK-Psikologi/article/view/5778 diunduh 20 desember 2011
Firman. 2009. Efektivitas Terapi Permainan Sosiodrama Untuk
Mengembangkan Ketrampilan Emosional Pada Anak Retardasi Mental Ringan. at http://www.kesimpulan.com/2009/03/efektivitas-terapi-permainan-sosiodrama.html
diunduh 20 desember 2011
Muthoharoh, Hafiz. 2010. Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan
(Role Playing Method) .at http://alhafizh84.wordpress.com/2010/01/16/metode-sosiodrama-dan-bermain-peranan-role-playing-method/
diunduh 20 desember 2011
Maklum. 2011. Sosiodrama . at http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2182171-sosiodrama/
diunduh 20 desember 2011
0 Komentar