DEPRESI



 A.     Pengertian
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri (Kaplan, 2010).

Maslim berpendapat bahwa depresi adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh defisiensi relatif salah satu atau beberapa aminergik neurotransmiter (noradrenalin, serotonin, dopamin) pada sinaps neuron di SSP (terutama pada sistem limbik) (Maslim, 2002).
Menurut Kaplan, depresi merupakan salah satu gangguan mood  yang ditandai oleh hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat. Mood adalah keadaan emosional internal yang meresap dari seseorang, dan bukan afek, yaitu ekspresi dari isi emosional saat itu (Kaplan, 2010).

B.     Jenis – Jenis Depresi
Berikut adalah berbagai jenis depresi.
1.      Mayor Depresi
Ini adalah jenis yang paling umum dari depresi. Orang yang menderita ini sering akan terlihat atau pengalaman perasaan bahwa seluruh dunia di pundak nya. Orang akan selalu tampak tidak tertarik dalam semua kegiatan yang biasa ia biasanya tidak dengan mudah. Orang juga merasa bahwa ia akan selalu berada dalam keadaan putus asa. Orang juga akan kehilangan minat pada aktivitas seksual. Orang mungkin juga mengalami perubahan dengan nya atau selera makannya. Dia baik dapat makan lebih banyak atau makan kurang.
Biasanya ketika orang mengatakan depresi atau depresi klinis, mereka lihat gangguan depresi berat. Pada gangguan ini, orang biasanya akan tidak menemukan minat dalam kegiatan yang mereka gunakan untuk menikmati sebelumnya. Mereka akan berada dalam suasana hati yang depresi dan menderita kelelahan, rasa bersalah dan perasaan tidak berharga.
Penderita akan merasa sulit untuk berkonsentrasi pada apa pun. Mereka bahkan bisa mendapatkan pikiran untuk bunuh diri dalam kasus yang ekstrim. Jika seseorang mengalami gejala seperti depresi klinis untuk jangka waktu seperti lebih dari 2 bulan, maka mungkin saja kasus gangguan depresi berat.
2.      Atypical Depresi
Depresi ini sedikit berbeda dari depresi besar karena itu benar-benar variasi dari depresi. Kebahagiaan dan kegembiraan kadang-kadang dialami oleh orang yang menderita. Depresi ini termasuk gejala makan berlebihan, berat badan, lebih dari tidur, dan kelelahan. Penderita depresi atipikal percaya bahwa itu adalah faktor-faktor luar seperti keberhasilan, perhatian, dll pujian,, yang mengontrol suasana hati mereka. Seseorang menderita depresi semacam ini akan menderita selama berbulan-bulan atau mungkin hidup dengan itu selamanya.
3.      Depresi psikotik
Seseorang yang menderita depresi psikotik akan percaya bahwa ia melihat dan mendengar hal-hal yang tidak benar-benar ada. Dia atau dia akan mengalami halusinasi yang menderita lebih umum dari skizofrenia. Halusinasi orang yang depresi melihat bukan citra positif. Sebaliknya itu adalah halusinasi menakutkan atau menakutkan.
4.      Dysthymia
Seseorang hanya akan berjalan berkeliling mencari benar-benar biru, melankolis, atau sedih. Ini adalah suatu kondisi yang kebanyakan orang tidak pernah akan menyadari, tetapi mereka terpengaruh oleh itu. Mereka hanya hidup dengan kondisi ini dalam kehidupan sehari-hari. Mereka tidak menikmati kehidupan mereka karena mereka selalu merasa tidak penting, takut atau tidak puas. Ada obat untuk jenis obat yang dapat membantu banyak.
5.      Manic Depresi
Ini juga dikenal sebagai gangguan bipolar. Dalam hal ini, suasana hati pasien akan beralih antara tertinggi dan terendah. Akan ada fluktuasi besar dalam suasana hati dengan periode mood tinggi dan kemudian periode suasana hati yang rendah. Periode mood ditinggikan disebut sebagai manic episode. Hal ini dapat berlangsung berjam-jam dan kadang-kadang bahkan berhari-hari atau minggu. Kemudian pasien akan memukul mood rendah.
Ini jenis orang yang menderita depresi semacam ini memiliki perubahan suasana hati cepat. Manic depressive memiliki tingkat tinggi yang bunuh diri.
6.      Postpartum Depression
Semacam ini depresi hits perempuan setelah melahirkan anak. Selama kehamilan, banyak perubahan hormon terjadi di dalam tubuh. Karena ini, mood juga bisa terpengaruh. Postpartum depresi juga disebut 'baby blues'. Kadang-kadang, gangguan ini mungkin lenyap hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Lain kali, pengobatan diperlukan.

C.     Faktor Penyebab
Kaplan menyatakan bahwa faktor penyebab depresi dapat secara buatan dibagi menjadi faktor biologi, faktor genetik, dan faktor psikososial.
  1. Faktor biologi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kelainan pada amin biogenik, seperti: 5 HIAA (5-Hidroksi indol aset ic acid) , HVA (Homovanilic acid), MPGH (5 methoxy-0-hydroksi phenil glikol), di dalam darah, urin dan cairan serebrospinal pada pasien  gangguan mood.Neurotransmiter  yang terkait dengan patologi depresi adalah serotonin dan epineprin. Penurunan serotonin dapat mencetuskan depresi, dan pada pasien bunuh diri, beberapa pasien memiliki serotonin yang rendah. Pada terapi despiran mendukung teori bahwa norepineprin berperan dalam patofisiologi depresi (Kaplan, 2010). Kehilangan saraf atau penurunan neurotransmiter. Sistem saraf pusat mengalami kehilangan secara selektif pada sel    sel saraf selama proses menua. Walaupun ada kehilangan sel saraf yang konstan pada seluruh otak selama rentang hidup, degenerasi neuronal korteks dan kehilangan yang lebih besar pada sel-sel di dalam lokus seroleus, substansia nigra, serebelum dan bulbus olfaktorius (Lesler, 2001). Bukti menunjukkan bahwa ada ketergantungan dengan umur tentang penurunan aktivitas dari noradrenergik, serotonergik, dan dopaminergik di dalam otak. Khususnya untuk fungsi aktivitas menurun menjadi setengah pada umur 80-an  tahun dibandingkan dengan umur 60-an tahun (Kane dkk, 1999).
  1. Faktor Genetik
Penelitian genetik dan keluarga menunjukkan bahwa angka resiko diantara anggota keluarga tingkat pertama dari individu yang menderita depresi berat (unipolar) diperkirakan 2 sampai 3 kali dibandingkan dengan populasi umum. Angka keselarasan sekitar 11% pada kembar dizigot dan40% pada kembar monozigot (Davies, 1999). Oleh Lesler (2001), Pengaruh  genetik terhadap depresi tidak disebutkan secara khusus, hanya disebutkan bahwa terdapat penurunan dalam ketahanan dan kemampuan dalam menanggapi stres. Proses menua bersifat individual, sehingga dipikirkan kepekaan seseorang terhadap penyakit adalah genetik.
  1. Faktor Psikososial
Menurut Freud dalam teori psikodinamikanya, penyebab depresi adalah kehilangan objek yang dicintai (Kaplan, 2010). Ada sejumlah faktor psikososial yang diprediksi sebagai penyebab gangguan mental pada lanjut usia yang pada umumnya berhubungan dengan kehilangan. Faktor psikososial tersebut adalah hilangnya peranan sosial, hilangnya otonomi, kematian teman atau sanak saudara, penurunan kesehatan, peningkatan isolasi diri, keterbatasan finansial, dan penurunan fungsi kognitif (Kaplan, 2010) Sedangkan menurut Kane, faktor psikososial meliputi penurunan percaya diri, kemampuan untuk mengadakan hubungan intim, penurunan jaringan sosial, kesepian, perpisahan, kemiskinan dan penyakit fisik (Kane, 1999). Faktor psikososial yang mempengaruhi depresi meliputi: peristiwa kehidupan dan stressor lingkungan,  kepribadian, psikodinamika,
kegagalan yang berulang, teori kognitif dan dukungan sosial (Kaplan,2010)

Penyebab Utama Depresi:
1.      Kurang Berpikir Positif
Ketika seseorang mengalami depresi, mereka merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi, dan hal ini akan terjadi berulang kali. Dalam kejadian semacam ini, orang tersebut melihat lebih banyak hal buruk terhadap sesuatu; secara sadar maupun tidak sadar. Mereka selalu memfokuskan perhatian mereka pada masalah dan mengabaikan keberhasilan serta kesuksesan yang mereka raih.
Bagi seseorang yang berpikiran negatif dan memiliki kecenderungan depresi, segala hal yang terjadi merupakan cermin dari permasalahan dan kemunduran. Perubahan dalam diri seseorang atau perubahan lingkungan, yang merupakan perubahan wajar, dalam pikiran seseorang yang depresi merupakan bukti bahwa sesuatu yang buruk terjadi karena mereka.
2.      Kurangnya Rasa Percaya Diri
Orang-orang yang depresi tidak memiliki rasa percaya diri dan mereka selalu menganggap semua yang terjadi sebagai kegagalan mereka. Bahkan kesalahan sekecil apapun mereka anggap sebagai masalah besar dan mereka hal-hal tersebut menguras perhatian mereka jauh lebih besar dari orang pada umumnya.
3.      Lebih memperhatikan kesalahan
Dalam kehidupan, kita pasti melakukan kesalahan; beberapa orang membuat lebih banyak kesalahan. Orang yang menderita depresi lebih memfokuskan diri pada jumlah kesalahan yang mereka buat. Sebagai hasilnya, mereka menciptakan kesan negatif mengenai kesalahan.
4.      Merasa Tertekan karena Berbagai Kewajiban Dalam Hidup
Dalam situasi ini, orang-orang selalu berpikir apa yang seharusnya mereka lakukan dan tidak seharusnya mereka lakukan. Hasilnya, di penghujung hari mereka terbebani oleh sejumlah komitmen. Orang-orang dengan pola pikir semacam ini mengkonsentrasikan pikiran mereka pada kepahitan dan frustrasi dan juga mempengaruhi perilaku orang-orang di sekitar mereka.
5.      Merasa Lemah
Permasalahan bagi orang yang mengalami depresi adalah mereka merasa tidak ada satu hal pun yang bisa memuaskan mereka. Bahkan ketika mereka menyadari mereka bisa memperbaiki mood mereka, mereka tidak melakukannya. Nasihat yang mereka peroleh dari teman-teman dan keluarga dianggap tidak perlu dan tak berguna. Satu hal yang paling mereka rasakan adalah ketidakmampuan mereka untuk berharap, atau terinspirasi oleh sesuatu dan memperhatikannya.
Mereka menyadari seperti apa diri mereka dalam keadaan normal namun mereka tidak menyukainya. Mereka menyadari apa yang seharusnya mereka lakukan namun mereka tidak mampu melakukannya. Mereka menyadari apa yang orang lain inginkan dari mereka, namun mereka tak mampu memberikannya. Mereka tidak berharap pada suatu waktu keadaan akan membaik. Mereka kehilangan harapan dan harapan perlahan hilang dari diri mereka. Pada titik ini, depresi tidak membiarkan mereka merasakan kebahagiaan dan optimisme.

D.    Cara Menghindari Depresi
Walaupun terapi dan obat antidepresan adalah perawatan paling efektif untuk depresi, ternyata perawatan rumah juga penting. Banyak cara yang dapat Anda lakukan selama periode depresi dan mencegah kelanjutannya di masa depan. Pada salah satu artikel Healthwise, ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menangani dan mencegah depresi, yaitu:
1.      Buat tujuan yang realistis dan pikirkan juga sejumlah konsekuensinya
2.      Pecahkan tugas yang besar ke dalam sejumlah tugas kecil. Kerjakan saat Anda mampu melakukannya.
3.      Tunda keputusan besar dalam kehidupan, seperti mengubah pekerjaan, menikah atau bercerai saat Anda mengalami depresi.
4.      Cobalah berbagi perasaaan Anda dengan seseorang. Seringkali berbagi perasaan lebih baik daripada merahasiakan dan menyimpannya sendiri
5.      Biarkan keluarga, sahabat dan teman-teman membantumu.
6.      Pada saat Anda merasa tidak termotivasi, cobalah berpartisipasi pada kegiatan keagamaan, sosial atau aktivitas lainnya.
7.      Berolahraga teratur
8.      Asupan diet berimbang. Jika Anda kehilangan selera makan, makanlah porsi makanan ringan daripada makan besar.
9.      Hindari minum alkohol atau menggunakan narkoba dan pengobatan yang tidak dianjurkan. Pengobatan ini bisa mempengaruhi pengobatan yang tengah Anda jalani dan menjadikan depresi Anda memburuk.
10.  Tidur yang cukup. Jika Anda memiliki masalah kesulitan tidur lakukan hal-hal berikut: Tidurlah setiap malam pada jam yang sama, lebih penting lagi, bangun pada saat yang sama setiap pagi. Jagalah kamar tidur nyaman dan bebas suara keributan, Jangan beroleharaga setelah pukul 17.00 WIB, Hindari minuman berkafein setelah pukul 17.00 WIB dan hindari penggunaan obat tidur atau alkohol karena akan membuat tidur Anda terganggu dan dapat mempengaruhi obat depresi yang Anda gunakan.
11.  Bersabar dan bersikap baik pada diri sendiri. Ingatlah bahwa depresi yang Anda alami bukan merupakan kesalahan dan Anda tidak dapat keluar dari masalah dengan kekuatan sendiri. Perawatan dibutuhkan untuk depresi seperti halnya untuk penyakit lain.
12.  Cobalah untuk menjaga sikap positif-ingat bahwa menciptakan perasaan yang lebih baik itu membutuhkan waktu , dan perasaanmu akan membaik sedikit demi sedikit. Anda juga bisa menggunakan terapi pendekatan kognitif sesuai metode pribadi Anda.

E.     Bagaimana Kita Mengatasi Depresi
Kita bisa mengatasi depresi dengan bantuan seorang spesialis. Nasihat yang diberikan seorang spesialis dapat sangat bermanfaat. Pengobatan yang diberikan bertujuan untuk memperbaiki mekanisme biologis dalam pola pikir yang memungkinkan seseorang merasa depresi. Untuk mengatasi depresi dengan efektif, anda harus merubah pandangan dan pola pikir anda. Dengan mengubah pola pikir bagi mereka yang menderita depresi, anda bisa menciptakan perlindungan jangka panjang terhadap depresi.
·        Bagaimana Mengatasi Depresi dengan Mengandalkan Diri Sendiri?
Selain bantuan dari seorang spesialis, anda bisa mengatasi depresi dengan mengandalkan diri anda sendiri; antara lain dengan :
1.      Menerima Diri Anda Sendiri dan Kelemahan Anda
Jika anda tidak mampu mengatasi depresi seorang diri dan jika usaha anda tidak berhasil, hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan menerima kekurangan tersebut. Daripada mencoba mengubah hidup anda dengan paksa, anda harus menerima diri anda, dengan apa yang anda rasakan dan berkonsentrasi pada hal-hal yang anda mampu lakukan.
Depresi akan lenyap namun kita tidak bisa memprediksi kapan depresi akan terjadi. Kemajuan terapis tergantung pada banyak faktor. Anda tidak perlu mencoba mengubah hal-hal yang memang tidak bisa anda ubah. Setiap kali anda harus melakukan yang terbaik untuk membantu diri anda sendiri namun di saat yang bersamaan anda juga harus menerima kelemahan anda.
Terimalah fakta bahwa anda sedang mengalami depresi dan hiduplah berdampingan secara harmonis hingga anda berhasil mengatasinya. Tidak ada seorang pun yang suka merasa depresi, namun anda harus memahami bahwa tidak ada gunanya untuk terus menerus mengatasi depresi pada titik ini karena anda belum memiliki kekuatan, determinasi, dan keinginan untuk maju. Cobalah untuk menerima apa yang sedang terjadi dalam diri anda dan sekitar anda dan tunggulah hingga kekuatan anda kembali dan anda merasa mampu untuk mengatasi depresi.
2.      Kenali Pikiran-Pikiran Serta Perasaan Negatif Anda
Supaya anda mampu mengubah dan mengendalikan pikiran negatif yang membuat anda terperangkap dalam siklus depresi, sangatlah penting bagi anda untuk mengenali alasan-alasan tersebut, yang merupakan penyebab utama anda merasa depresi.
Teknik yang dapat digunakan adalah dengan mencatat pikiran negatif anda setiap hari selama beberapa waktu. Lalu anda bisa menghabiskan waktu kira-kira 20 menit setiap hari untuk mengenali, mengelompokkan, dan memeriksa pikiran-pikiran negatif tersebut. Catatan pikiran-pikiran anda dan pemeriksaan atas penyebab rasa depresi tersebut akan membuat anda mampu mengenali alasan mengapa anda terdorong ke keadaan mental yang buruk dan berakhir dengan depresi. Dengan mengenali pola pikir negatif tersebut, anda mampu mencegah, dan memperbaiki bahkan menghentikan siklus depresi.
3.      Jangan salahkan diri sendiri
Ini adalah cara tersederhana, termurah, dan paling ampuh atasi depresi. Stigma depresi yang cenderung menyalahkan diri sendiri ditambah perasaan tak mampu dan bersalah dapat hilang jika Anda mengenyahkan semuanya perasaan itu secara proaktif dan sabar.
4.      Curhat
Memang tak mudah, tapi berkeluh kesah pada orang lain tentang permasalahan Anda lebih baik ketimbang memendamnya sendiri. Meski sahabat atau keluarga Anda tak memahami ataupun dapat menyelesaikan persoalan yang Anda alami, mereka tentunya akan memberikan semangat dan dukungan untuk Anda.
5.      Lakukan rutinitas
Berkutat pada rutinitas yang itu-itu saja ternyata dapat membantu orang yang tengah depresi. Lakukanlah kegiatan rutin di waktu yang sama setiap harinya. Rutinitas seperti berjalan-jalan, berbelanja, atau mencuci membantu Anda terjebak dari kecenderungan menyendiri di kamar. Jika dapat melakukannya, Anda tentunya berpotensi untuk segera sembuh.
6.      Tidur nyenyak
Masalah tidur seperti insomnia biasa terjadi bila kita tengah depresi dan kekurangan tidur akan membuat kita kekurangan semangat. Memang belum diketahui secara pasti hubungan antara depresi dan tidur, tapi para ahli menyarankan orang yang depresi untuk cukup tidur dan bangun sesuai dengan jadwal.
7.      Hindari lembur
Janganlah melakukan aktivitas berlebihan bila sedang depresi dan jalani aktivitas seperlunya. Jika pekerjaan kantor Anda menumpuk, lakukan secara bertahap jangan sekaligus. Tak apa bila pekerjaan terkesan lambat, Anda layak untuk sedikit santai. Atau jika Anda tak tahan, mintalah cuti beberapa hari kepada atasan untuk mengembalikan semangat kerja Anda.
·        Bagaimana Mengatasi Depresi Dengan Pengobatan?
Meskipun anda memiliki alasan yang tepat untuk menghindari penggunaan obat yang berlebihan, anda bisa mengatasi depresi dengan menggunakan obat-obatan; khususnya obat anti depresi.
Obat anti depresi mempengaruhi otak dan sel-sel syaraf. Secara lebih spesifik, obat-obatan bekerja dengan mengubah reaksi kimia (neurotransmitter), yang digunakan sel syaraf untuk berkomunikasi satu sama lain.
Obat anti depresi merupakan obat yang aman untuk digunakan. Obat semacam ini tidak menimbulkan ketergantungan; tidak mempunyai efek samping yang berbahaya dan dapat membantu anda mengatasi depresi. Tujuan menggunakan obat anti depresi bukanlah untuk mengatasi masalah anda dengan cepat, namun untuk memberikan diri anda kesempatan untuk merasa lebih baik.
PERHATIAN : penggunaan obat anti depresi apapun harus dilakukan setelah konsultasi dan pemberian resep dokter.
·        Bagaimana Mengatasi Depresi Menggunakan Psikoterapi
Depresi merupakan indikasi bahwa anda memiliki masalah dalam diri anda yang harus anda temukan solusinya. Depresi bukan hanya sekedar penyakit, melainkan sinyal dari otak yang harus anda pecahkan. Mengatasi depresi harus anda lakukan sebagai cara untuk mengembangkan diri anda dan imbalan untuk mengubah hidup, otak, dan pola pikir anda.
Ahli Psikoterapi dapat membantu anda memahami alasan-alasan psikologis yang menyebabkan depresi dan menawarkan anda dukungan untuk melalui proses yang sulit tersebut.
Psikoterapi Dapat Membantu Anda Mengatasi Depresi Melalui :
1.      Menyelidiki pemicu depresi dalam pikiran dan sikap anda secara lebih mendalam
2.      Membantu anda mengenali masalah yang menyebabkan depresi mana yang bisa anda selesaikan dan masalah mana yang harus anda jalani bersamaan dengan hidup anda
3.      Memperbaiki hubungan anda
4.      Membantu anda menemukan kebahagiaan hidup yang hilang karena depresi
5.      Membantu anda mengekspresikan perasaan anda dengan lebih baik
6.      Membantu anda meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anda
7.      Membantu anda mengubah hidup anda menjadi lebih baik
8.      Membantu anda dalam menetapkan tujuan hidup anda yang akan meningkatkan kualitas hidup anda
Semakin sehat dan kuat diri anda, semakin mudah pula anda mengatasi depresi dengan bantuan psikoterapi. Namun sangatlah penting bagi anda untuk mengembangkan teknik pribadi anda untuk memonitor dan mengendalikan diri anda sendiri untuk mengubah pandangan serta pola pikir mengatasi depresi.

F.      Kaitan / Hubungan Antara Patologi Sosial Dengan Depresi
Patologi merupakan suatu tingkah laku  yang muncul pada individu dan tidak sesuai dengan nilai nilai, stabilitas social yang berlaku di lingkungan masyarakat tersebut. Sedangkan Depresi merupakan suatu rasa sakit , kecewa, sedih , kesenduan pada diri individu yang akan mengakibatkan munculnya tingkah laku yang bertentangan dan tidak sesuai dengan aturan , nilai –nilai dan kebiasaan lingkungan social di sekitarnya. Jadi, dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkah laku yang bersifat patologi pada seorang individu bisa di sebabkan karena adanya sebuah depresi yang muncul pada dirinya.
Selain hubungan diatas, terdapat hubungan antara patologi dan Depresi yang lain yaitu bahwa  depresi merupakan  penyakit pada individu yang disebabkan oleh factor –faktor social. Sedangkan patologi social merupakan tinjauan dari segi keilmuan mengenai permasalahan - permasalahan , kejadian – kejadian dilingkungan social yang bertentangan dengan norma, nilai – nilai, stabilitas social, aturan yang tertulis maupun tak tertulis yang berlaku dimana kejadian ataupun permasalahan itu muncul, untuk dicari alternative cara pencegahan, pengentasan kejadian atau permasalahan yang muncul. Hubungan antar keduanya yaitu terletak pada peranan Patologi social dalam mengkaji Depresi untuk menemukan titik temu bagaimana cara mencegah, menangani.
Adapun gambaran hubungan keduanya jika di visualisasikan Nampak seperti berikut:

















Bagan 1. Hubungan Patologi dan Depresi 1


 














Bagan 2. Hubungan Patologi dan Depresi 2




G.    Peranan Bimbingan Konseling dalam Gangguan Depresi
Bimbingan dan konseling merupakan layanan pemberian bantuan kepada individu yang mengalami masalah – masalah. Baik dengan layanan Informasi, layanan konsulasi, bimbingan kelompo, konseling kelompok, ataupun layanan lainnya. Adapun permasalahan yang ditangani dalam layanan bimbingan dan konseling merupakan permasalahan yang masih dalam taraf wajar atau normal dan bukanlah permasalahan yang bersifat abnormal. Seperti yang diungkapkan oleh Prayitno dan Erman Amti dalam Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (2004;125) bahwa, “ Bimbingan Konseling hanya melayani orang-orang yang normal yang mengalami masalah tertentu”. Sedangkan Depresi merupakan sebuah gangguan pada individu yang masih dalam taraf normal. Seperti yang diungkapkan oleh Nevid dalam Psikologi Abnormal (2009;229) menjelaskan bahwa “Depresi bukanlah hal yang abnormal dalam konteks peristiwa atau situasi yang penuh tekanan”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Depresi merupakan ganguan pada individu yang masih dalam lingkup kerja Bimbingan Konseling. Adapun peranan Bimbingan Konseling dalam intervensinya terhadap Depresi yaitu sebuah layanan –layanan yang dapat mencegah, mengatasi, mengurangi gangguan Depresi.
Untuk mengatasi gangguan Depresi , seorang Konselor dapat melakukan intervensi melalui pandangan – pandangan dan teknik –teknik konseling dan psikoterapi dari berbagai aliran yang sesuai dengan konseli baik itu dari teknik Psikodinamik, Humanistik, Belajar, ataupun Kognitif yang memiliki teknik dan cara yang berbeda dan setiap teknik memiliki keunggulan masing-masing, serta memiliki pandangan yang berbeda terhadap terhadap permasalahan yang dihadapi konseli





BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas ditemukan bahwa Patologi merupakan suatu tingkah laku  yang muncul pada individu dan tidak sesuai dengan nilai nilai, stabilitas social yang berlaku di lingkungan masyarakat tersebut. Sedangkan Depresi merupakan suatu rasa sakit , kecewa, sedih , kesenduan pada diri individu yang akan mengakibatkan munculnya tingkah laku yang bertentangan dan tidak sesuai dengan aturan , nilai –nilai dan kebiasaan lingkungan social di sekitarnya. Jadi, dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkah laku yang bersifat patologi pada seorang individu bisa di sebabkan karena adanya sebuah depresi yang muncul pada dirinya.

















DAFTAR PUSTAKA

______. _____. Bagaimana Mengatasi Depresi dan Mengubah Hidup Anda Terakhir diunduh tanggal 27 Oktober 2011 dari http://www.akuinginsukses.com/bagaimana-mengatasi-depresi-dan-mengubah-hidup-anda/

Nurlaela, Anda. 2009. Cara Menghindari Depresi. Terakhir diunduh tanggal 27 Oktober 2011 dari http://www.igaul.com/index.php?option=com_content&
task=view&id=2268&Itemid=29

Kartono, Kartini. 2009. Patologi Sosial. Jakarta : Rajawali Pers

Prayitno & Erman Amti. 2004 . Dasar- Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta

Kartono, Kartini. 2010. Patologi Sosial Gangguan-Gangguan Kejiwaan . 2010. Jakarta : Rajawali Pers

Nevid, Jeffrey S. 2003. Psikologi Abnormal. Jakarta : Erlangga

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers

Posting Komentar

0 Komentar